Ebook teknologi bioflok dalam budidaya ikan nila ini saya persembahkan kepada Anda dengan rasa bahagia. Dan kepada Allah saya ucapkan alhamdulillah, karena sungguh segala puja puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya memujiNya dengan segala kesadaran bahwa sesungguhnya Allah telah memudahkan saya untuk memahami sedikit ilmuNya tentang ikan nila dan teknologi bioflok. Dan sharing melalui ebook ini merupakan upaya untuk mengungkapkan keagunganNya. Sholawat dan salam semoga senantiasa melimpah untuk panutan mulia Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Saya habiskan waktu dua minggu pada saat akan melakukan kaji mikir tentang bioflok pada ikan nila ini. Bagaimana tidak, jauh sebelum penelitiannya dilakukan; telah bekembang juga teknologi bioflok pada ikan lele. Saya mengamatinya sejak 2014 sampai 2016 dengan segala permasalahan air bau, lele banyak mati dan keluhan lain dari para pembudidaya. Tentu saja ada pertanyaan besar dan kemudian saya tuangkan menjadi 9 pertanyaan yang menjadi dasar penelitian. Begitu ikut serta belajar di lapangan selama dua minggu tersebut, memang banyak hal yang perlu dibenahi. Dan hal inilah yang coba saya ungkap di ebook ini. Tentu agar kita mulai belajar dengan kerangka berpikir yang benar, metode yang benar, prosedur yang benar dan pengaplikasian yang benar pula.
Salah satu teknologi budidaya ikan yang kini berkembang pesat adalah berbasis bioflok; kita kemudian mengenalnya dengan teknologi bioflok. Sebuah teknologi pemeliharaan ikan yang bahkan dapat diterapkan di pekarangan rumah kita. Versi ebook ini adalah jawaban saya untuk kawan-kawan pembudidaya yang ingin menambah wawasan tentang bagaimana berbudidaya ikan nila dengan teknologi bioflok. Anda dapat menemukannya di Google Play. Versi aplikasi android sudah lebih awal tayang dengan nama GoNila yang saya informasikan di artikel aplikasi android gonila tentang teknologi bioflok.
Di satu sisi; teknologi bioflok adalah sederhana bagi sebagian pembudidaya yang sudah menyelami beberapa keilmuan tersebut. Namun bagaimana jika yang akan menerapkannya adalah pembudidaya yang baru mulai tertarik dengan teknologi ini? Seperti yang pernah saya tanyakan bagaimana pengalaman di pedalaman Papua, Papua Barat dan NTT? Bagaimana pula jika yang akan menggunakannya adalah kawan-kawan yang sama-sekali tidak mengenal ikan nila, apatah lagi untuk membudidayakannya dengan teknologi bioflok? Hal inilah yang menimbulkan kegalauan tersediri untuk bagaimana setidaknya menjembatani para pembudidaya secara umum antara keilmuan dasar di satu sisi, dan keilmuan terapan di sisi yang lain. Memang tidak mudah untuk berada diantara kedua posisi ini. Oleh karenanya, maka saya berharap bahwa Anda dapat menyesuaikan dengan apa yang dimuat di dalam ebook ini. Saya tentu telah berusaha keras agar bahasa yang digunakan berada pada rentang tengah agar kawan-kawan dapat menjangkau makna yang tertera di setiap penggunaan kata dan kalimat di ebook ini.
Bagaimanapun, saya harus menyatakan bagaimana Tuhan hadir dalam setiap kesempatan, sejak pertama kali bingung dalam belajar dan untuk menyederhanakannya, lalu menyusun kerangka berpikir (menggunakan pemetaan pikiran, mindmap) hingga melakukan penelitian dan pengembangannya. Juga bagaimana membaca perubahan kualitas air hingga “berdiskusi” dengan ikan dalam bentuk respon mereka yang sarat akan muatan data. Jadi, bioflok 651 adalah sebuah pendekatan bagaimana kita belajar teknologi bioflok atas dasar keyakinan (6), lalu mempraktekkannya (5) sehingga menjadi profesional (1).